Kontrasepsi pada Saat Perimenopause, Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Private
Public

Kontrasepsi pada Saat Perimenopause, Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Mengalami kehamilan di usia yang tak lagi muda? Masih mungkin lho. Karena itu, mari cari tahu kontrasepsi seperti apa yang cocok untuk wanita yang mulai memasuki perimenopause.

 

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Wanita Hamil yang Sedang Memegangi Perut
Alt tag

Kontrasepsi pada Saat Perimenopause, Apa Saja yang Harus Dilakukan?

 

 

Kehamilan pada wanita dalam kelompok usia yang tak lagi muda masih sangat mungkin terjadi. Oleh sebab itu, penggunaan kondom pada pria maupun alat kontrasepsi wanita seperti pil KB, IUD, spiral, dan lain sebagainya masih sangat diperlukan.

Adapun kelompok yang dimaksud merujuk pada kelompok wanita yang mengalami perimenopause. Perimenopause adalah periode saat tubuh wanita mulai melakukan transisi ke kondisi menopause secara alami. Masa-masa ini pun menandakan akhir dari masa-masa reproduksi seorang wanita. Adapun masa dimulainya perimenopause tiap wanita berbeda-beda.

Kapan Perimenopause Dimulai?

Premenopause mulai sejak sepuluh hingga lima tahun sebelum memasuki menopause—umumnya perimenopause dialami begitu memasuki usia 40 tahun. Periode ini dapat diperhatikan melalui tanda-tanda seperti:

  • Menstruasi tidak normal

Ovulasi menjadi lebih sulit diprediksi—lamanya waktu antara satu siklus menstruasi dengan siklus berikutnya boleh jadi lebih panjang atau pendek, termasuk tidak menstruasi selama beberapa waktu. 

  • Masalah pada vagina dan kantung kemih

Saat kadar estrogen berkurang, jaringan vagina sangat mungkin mengalami kekurangan lubrikasi dan elastisitas yang berdampak pada rasa sakit dan tidak nyaman saat berhubungan seks. Di samping itu, kadar estrogen yang rendah juga membuatmu lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih dan vagina.

  • Hot flashes

Hot flashes adalah sensasi panas atau gerah yang muncul secara tiba-tiba terutama pada tubuh bagian atas seperti leher, wajah, dan dada. Kondisi ini pun biasanya membuat tidur jadi lebih sulit.

Selain tiga hal di atas, beberapa tanda lain yang biasanya dialami wanita perimenopause adalah perubahan mood, penurunan kesuburan, dan perubahan pada fungsi dan gairah seksual.[1]

Kehamilan pada Perimenopause

Meski terjadi penurunan fertilitas, bukan berarti wanita yang telah memasuki masa perimenopause sudah tidak lagi dapat mengalami kehamilan. Selama wanita masih mengalami menstruasi, kendati siklusnya tidak teratur, maka masih ada peluang terjadinya kehamilan.

Di sisi lain, angka tidak diinginkannya kehamilan pada kelompok perimenopause lebih tinggi. Risiko dilakukannya aborsi spontan pada kelompok ini mencapai 26% dan tingkat kematian kehamilan 4 kali lebih besar.[2]

Oleh sebab itu, penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi wanita masih disarankan—pun beberapa jenis kontrasepsi pendukung lainnya. 

Kontrasepsi pada Masa Perimenopause

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kehamilan saat wanita memasuki masa perimenopause. 

Kontrasepsi Hormonal Kombinasi

Kontrasepsi hormonal kombinasi (Combined Hormonal Contraceptives, CHCs) memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk mencegah kehamilan. Namun, kontrasepsi jenis ini harus dikonsumsi secara rutin untuk mencapai efektivitas tersebut.

Alat kontrasepsi wanita yang tersedia untuk jenis ini antara lain pil KB yang harus diminum setiap hari, transdermal patch per minggu, vaginal ring (setiap tiga minggu), dan suntikan hormon setiap bulan.[3] Cara-cara ini lazimnya menggunakan kombinasi hormon estrogen dan progesteron. 

Beberapa benefit lain yang ditawarkan jenis kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.

  • Memperlancar siklus haid
  • Mengurangi dismenore dan nyeri pada area panggul (keluhan utama saat PMS).
  • Mengurangi gejala vasomotor (peradangan pada hidung) yang terjadi lebih dari 60% wanita pada masa perimenopause
  •  Melindungi tubuh dari risiko pengeroposan tulang dengan cara mencegah terjadinya demineralisasi dan meningkatkan kepadatan mineral tulang.
  • Meminimalkan risiko kanker usus besar, endometrium, dan ovarium.

Kontrasepsi Oral Kombinasi

Jenis kontrasepsi ini secara spesifik mengacu pada pil KB yang hingga kini masih menjadi alat kontrasepsi wanita dengan efektivitas yang sangat tinggi.[3] Kontrasepsi oral kombinasi (Combined Oral Contraceptives, COCs) tersedia dalam beberapa pilihan, yakni:

  • Regiman Siklik, terdiri dari 21 pil aktif dan 7 pil tidak aktif
  • Regimen dengan interval bebas hormon yang pendek, terdiri dari 24 hingga 26 pil aktif dan 2 sampai 4 pil tidak aktif

Adapun maksud dari ketentuan tersebut adalah lamanya waktu saat kamu mengonsumsi pil dan waktu “beristirahat”. Misal pada Regimen Siklik, berarti kamu harus mengonsumsi pil selama 21 hari berturut-turut, baru kemudian “jeda” tidak mengonsumsi selama 7 hari. Jika kamu mengonsumsinya tidak teratur, maka efektivitas pil akan berkurang.

Kerap kali orang berpikir bahwa wanita dalam masa menjelang menopause sudah sulit untuk mengalami kehamilan sehingga seks dilakukan tanpa pengaman. Asumsi ini sangat berbahaya dan salah karena faktanya angka kehamilan tidak direncanakan dan aborsi karena hal ini masih cukup tinggi.

Maka dari itu, selagi belum memasuki usia menopause, jangan abaikan penggunaan alat kontrasepsi wanita maupun pria pasanganmu. Jika ingin menggunakan pil KB, jenis pil kombinasi dengan dosis estrogen yang rendah bisa jadi pilihan utama karena dapat mengurangi efek samping akibat dosis tinggi estrogen seperti mual, muntah, sakit kepala, dan payudara tegang.

Adapun yang perlu diingat, kecuali kondom, kontrasepsi lainnya hanya efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan, tetapi tidak dapat mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual

 

Baca juga: 6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi

Bagikan

Referensi:

  1. Perimenopause. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/perimenopause/symptoms-causes/syc-20354666. Terakhir diakses Oktober 2022.
  2. Contraception in the perimenopause. [Internet]. Dapat diakses melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2059771/. Terakhir diakses Oktober 2022.
  3. Contraception During Perimenopause: Practical Guidance. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.dovepress.com/contraception-during-perimenopause-practical-guidance-peer-reviewed-fulltext-article-IJWH. Terakhir diakses Oktober 2022.

PP-YSM-ID-0219-1

Kontrasepsi pada Saat Perimenopause, Apa Saja yang Harus Dilakukan?
Wanita Hamil yang Sedang Memegangi Perut
Article categories

Bagaimana Cara Pil KB Bekerja? Ini Dia Jawabannya!

Private
Public

Bagaimana Cara Pil KB Bekerja? Ini Dia Jawabannya!

Ingin mengonsumsi pil KB untuk menunda atau mencegah terjadinya kehamilan? Yuk, ketahui dahulu cara kerja pil KB berikut ini

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Pil KB dengan Jadwal
Pil KB dengan Jadwal

Bagaimana Cara Pil KB Bekerja? Ini Dia Jawabannya!

 

 

Salah satu kontrasepsi yang paling banyak dianjurkan, terutama bagi wanita, adalah pil KB. Hal ini karena cara kerja pil KB yang terbukti efektif mencegah terjadinya kehamilan. Di samping itu, harganya juga cukup terjangkau, memiliki kemasan yang kecil dan praktis, serta menawarkan manfaat kesehatan lainnya. 

Seberapa Efektif Pil KB dalam Mencegah Kehamilan?

Efektivitas pil KB dalam mencegah terjadinya kehamilan sangat tinggi, yakni mencapai 99,9%.[1] Namun, efektivitas ini hanya dapat terwujud apabila kamu mengonsumsinya dengan cara yang tepat.

Dosis yang umumnya diberikan untuk konsumsi pil KB adalah 1 kali dalam satu hari. Selama 21 hari berturut-turut, kamu harus mengonsumsi 1 pil KB per hari di jam yang sama. Setelah itu, kamu perlu memberikan jeda untuk tidak mengonsumsi pil KB selama 7 hari (di periode ini, kamu biasanya akan tetap mengalami menstruasi). Setelah itu, kamu harus kembali konsumsi pil seperti sebelumnya.[2]

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa 9 dari 100 wanita yang mengonsumsi pil KB nyatanya tetap mengalami kehamilan. Hal ini dikarenakan cara minum pil KB yang tidak tepat, sebagaimana yang telah dianjurkan. Meski cukup merepotkan dan menantang, terutama di tahap awal, konsumsi pil KB di jam yang sama setiap harinya sangatlan penting karena menjaga kadar hormon tidak mengalami fluktuasi.

Cara Kerja Pil KB

Kamu akan mengalami kehamilan saat sel telur yang dilepaskan ovarium bertemu dan dibuahi oleh sperma. Sel telur yang sudah dibuahi pun akan menempel di rahim dan akan terus berkembang hingga menjadi janin dan bayi.

Dalam hal ini, hormon dalam tubuh berperan sangat penting. Hormon dalam tubuhmu mengontrol terjadinya ovulasi (periode saat sel telur dilepas dari ovarium) dan menyiapkan tubuhmu untuk menerima sel telur yang dibuahi.

Di sinilah pil KB berperan. Pil KB pada dasarnya mengandung hormon progesteron dan estrogen buatan yang akan menghambat hormon alami sehingga tidak terjadi kehamilan. Pil KB biasanya akan:

  • Mencegah atau menghentikan terjadinya ovulasi.[1]
  • Mengubah kondisi lendir serviks sehingga sperma sulit untuk menembus serviks dan bertemu sel telur.[1]
  • Mengubah kondisi lapisan rahim agar memperkecil kemungkinan sel telur yang dibuahi dapat menempel.[1]

Tentunya, satu pil KB saja tidak akan cukup dan dapat secara instan mencegah ovulasi dan mengubah ketebalan lendir serviks maupun kondisi rahim. Kondisi tersebut dicapai secara bertahap. Oleh sebab itu, mengonsumsi pil KB secara rutin dan disiplin sangatlah penting untuk menjaga kadar hormon sehingga cara kerja kontrasepsi dapat memberi hasil optimal. 

 

Anda mungkin akan suka: KONTRASEPSI PADA SAAT PERIMENOPAUSE, APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN?

Jenis-Jenis Pil KB

Umumnya ada dua jenis pil KB, yakni pil KB mini pill dan Pil kombinasi [2] Mini pill merupakan jenis pil KB yang hanya memiliki kandungan hormon progesteron, sedangkan pil kombinasi  merupakan jenis pil KB dengan kombinasi hormon estrogen dan progesteron (biasanya juga dilengkapi dengan kandungan Drospirenon).

Keduanya sama-sama efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun beberapa perbedaan dan peruntukan dua jenis pil KB ini adalah sebagai berikut.

Mini Pill

  • Dapat mencegah terjadinya kehamilan tanpa menghentikan ovulasi
  • Cocok untuk wanita yang tidak dapat mentoleransi estrogen
  • Relatif aman untuk wanita yang dalam masa menyusui
  • Dapat dikonsumsi oleh wanita yang memiliki beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi
  • Dapat dikonsumsi oleh wanita usia berapa pun
  • Beberapa wanita mengeluhkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur, muncul jerawat, penurunan libido, dan muncul lebih banyak rambut di wajah, dada, dan punggung
  • Jika terlambat konsumsi lebih dari 3 jam dari waktu yang biasanya, efektivitas pencegahan kehamilan menurun drastis sehingga kamu memerlukan kontrasepsi tambahan seperti kondom 

Pil Kombinasi

  • Menurunkan risiko kanker endometrium dan ovarium dengan cara mencegah terjadinya ovulasi
  • Dapat membantu mengontrol wajah berminyak dan berjerawat
  • Memperlancar siklus haid
  • Mengurangi keluhan PMS terutama untuk jenis pil KB dengan kandungan Drospirenon 
  • Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, tetapi kemungkinannya sangat kecil

Di samping dua jenis pil KB yang perlu diminum secara rutin, kamu juga mungkin memerlukan pil KB darurat. Obat ini hanya perlu dikonsumsi saat kamu melakukan hubungan seks yang tidak terproteksi.[3]

Cara kerja pil KB pada dasarnya bergantung pada komponen hormon buatan yang ada di masing-masing pil. Jenis pil KB non-kombinasi bekerja dengan cara mengubah kondisi lendir serviks dan lapisan rahim untuk menekan peluang terjadinya kehamilan. Sementara itu, jenis pil KB kombinasi dengan Drospirenon bekerja dengan cara menghambat atau menghentikan proses ovulasi sehingga tidak terjadi kehamilan.

Perlu diperhatikan bahwa kondisi setiap wanita berbeda-beda. Sebelum memutuskan produk pil KB apa yang hendak digunakan, sebaiknya kamu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Dokter. Pun, jika kamu juga sedang mengonsumsi obat tertentu, efektivitas pil KB dapat berkurang sehingga perlu mendapat petunjuk yang tepat dari Dokter.

 

Baca juga: Banyak Mitos Beredar Seputar Pil KB, Bagaimana Faktanya?

Bagikan

Referensi:

  1. Birth Control: The Pill. [Internet]. Dapat diakses melalui https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/3977-birth-control-the-pill. Terakhir diakses Oktober 2022.
  2. What’s the difference between the combined pill and the mini pill? [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.ukmeds.co.uk/blog/whats-the-difference-between-combined-pill-and-mini-pill. Terakhir diakses Oktober 2022.
  3. Birth Control Pills. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-pills/. Terakhir diakses Oktober 2022.
Bagaimana Cara Pil KB Bekerja? Ini Dia Jawabannya!
Pil KB dengan Jadwal
Article categories

Banyak Manfaatnya! 5 Kelebihan Pil KB Dibandingkan Kontrasepsi Lainnya

Private
Public

Banyak Manfaatnya! 5 Kelebihan Pil KB Dibandingkan Kontrasepsi Lainnya

Dinilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, berikut ini berbagai kelebihan pil KB yang patut kamu tahu.

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Wanita yang Memegang Pil KB
Alt tag

Banyak Manfaatnya! 5 Kelebihan Pil KB Dibandingkan Kontrasepsi Lainnya

 

 

Pil KB adalah salah satu alat  kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Tentunya, efektivitas ini juga bergantung pada keteraturan dan ketepatanmu saat mengonsumsinya. Kamu harus mengonsumsinya setiap hari—apabila ada dosis yang terlewat, maka efektivitasnya akan berkurang. Pun, kamu mungkin perlu konsul ke Dokter lagi apabila telah melewatkan tiga dosis.

Namun, manfaat pil KB rupanya tidak terbatas pada pencegahan kehamilan. Ada beberapa benefit lain yang bisa kamu peroleh dari mengonsumsi pil KB, mulai dari mencegah jerawat hingga mengurangi keluhan PMS yang kerap mengganggu.[1]

 

Anda mungkin akan suka: Bagaimana Pil KB Kombinasi Modern yang Mengandung Drospirenone dapat Membantu Menjaga Kestabilan Berat Badan dan Jerawat?

 

  1. Praktis

Mengonsumsi pil KB sangat mudah dan praktis, tetapi tantangan terbesarnya adalah untuk selalu ingat mengonsumsinya setiap hari dengan jadwal yang sama. Untuk mengingatkan agar mengonsumsi dengan teratur, kamu bisa menggunakan aplikasi atau bahkan alarm di ponsel. Ukuran kemasan pil KB juga kecil sehingga mudah dibawa jika kamu sedang bepergian. 

Selama mengonsumsi pil KB sesuai anjuran, kamu tak perlu khawatir dengan risiko kehamilan selagi berhubungan seks. Banyak wanita yang setuju bahwa kehidupan seks mereka membaik setelah mengonsumsi pil KB karena tak perlu risau tentang risiko kehamilan maupun mengurangi kualitas aktivitas seks yang dilakukan.[1]

  1. Efektif Mencegah Kehamilan

Tingkat efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan lebih dari 99% selama cara pemakaian yang dilakukan tepat.[2] Walau begitu, beberapa jenis obat dapat mengurangi efektivitas pil KB sehingga kamu perlu selalu berkonsultasi dengan Dokter jika akan mengonsumsi obat lainnya.

Pil KB bekerja dengan cara mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulannya. Selain itu, kontrasepsi ini juga:

  • Menebalkan mukus di daerah leher rahim sehingga sperma lebih sulit menembus rahim dan mencapai sel telur.
  • Menipiskan lapisan rahim sehingga probabilitas sel telur yang dibuahi di dalam rahim dapat tumbuh lebih kecil.

Namun, perlu diingat bahwa manfaat pil KB tidak dapat mencegah terjadinya penularan infeksi atau penyakit menular seksual. Sejauh ini, penggunaan kondom masih dianggap sebagai kontrasepsi yang dapat memberikan manfaat preventif kehamilan dan penularan penyakit.

Umumnya, kamu perlu mengonsumsi pil KB secara berturut-turut selama 21 hari dengan dosis 1 kali sehari. Setelah itu, kamu tidak mengonsumsi pil KB selama 7 hari dan dalam periode ini, kamu biasanya akan mengalami menstruasi. Setelah itu, kamu kembali melanjutkan konsumsi pil.[2]

  1. Kesuburuan Cepat Kembali

Jika kemudian sudah merasa siap untuk hamil, maka kamu dapat berhenti mengonsumsi pil KB. Setelah berhenti mengonsumsi pil KB, tubuh akan memerlukan waktu beberapa bulan untuk kembali ke siklus awal sebelum kamu mengonsumsinya. 

Kamu juga barangkali akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur setelah berhenti konsumsi pil KB. Beberapa wanita bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali selama beberapa bulan. Meski begitu, kemungkinan untuk bisa hamil tetap ada.

Di sisi lain, jika kamu sedang dalam masa menyusui, tak ada salahnya untuk kembali mengonsumsi pil KB. Ada beberapa pilihan pil KB menyusui yang aman untuk mencegah lebih lama terjadinya kehamilan. 

  1. Memperlancar Siklus Menstruasi

Kalau kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, maka konsumsi pil KB bisa jadi alternatifnya. Dengan manfaat pil KB yang memperlancar siklus menstruasi, kamu pun jadi lebih mudah untuk memprediksi kapan akan haid.

Tak cuma itu, beberapa jenis pil KB juga dapat meredakan keluhan saat PMS.[3]  Adapun jenis pil KB yang memiliki manfaat ini adalah pil KB dengan kandungan Drospirenon 3 mg dan etinil estradiol 2 mg. 

Pun sebaliknya, jika kamu ingin “libur” sejenak dari menstruasi (misal saat ingin liburan, melakukan ibadah seperti haji dan umrah, atau yang lain), ada beberapa pilihan pil KB yang aman untuk membantu situasi ini. 

  1. Manfaat Kesehatan Lainnya

Pil KB juga punya benefit lainnya untuk kesehatan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pil KB dapat membantu meredakan atau mengurangi keluhan PMS. Selain itu, pil KB juga dapat menurunkan risiko kamu mengalami kehamilan ektopik.

Tidak berhenti di situ, jenis pil KB kombinasi juga menawarkan beberapa benefit kesehatan lainnya seperti:

  • mencegah jerawat
  • mencegah terjadinya penipisan tulang
  • mencegah kista di ovarium dan payudara
  • mencegah kanker endometrium dan ovarium
  • mencegah infeksi serius di tuba falopi, ovarium, dan rahim
  • mencegah anemia atau defisiensi zat besi

Kendati begitu, beberapa wanita mengeluhkan kulit yang justru berjerawat dan membuat gemuk. Oleh sebab itu, kamu perlu lebih selektif saat memilih dengan memperhatikan kandungan dalam pil.

Bagaimanapun, perlu diingat bahwa kondisi setiap wanita berbeda sehingga berkonsultasi dengan Dokter dan Bidan  sangat disarankan. Dokter  dan Bidan akan membantu kamu menemukan pil KB yang paling cocok—menimbulkan efek samping paling minim dan memberi manfaat pil KB yang optimal sesuai kondisi yang dialami.

Anda mungkin akan suka: Kontrasepsi untuk pasien beresiko tinggi 

Bagikan

Referensi:

  1. What are the benefits of the birth control pill? [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-pill/what-are-the-benefits-of-the-birth-control-pill. Terakhir diakses Oktober 2022.
  2. Combined pill. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.nhs.uk/conditions/contraception/combined-contraceptive-pill/#:~:text=When%20taken%20correctly%2C%20the%20pill,get%20pregnant%20in%201%20year.Terakhir diakses Oktober 2022.
  3. YAZ and the novel progestin Drospirenon. [Internet]. Dapat diakses melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18980044/. Terakhir diakses Oktober 2022.
  4. Benefits of Hormonal Birth Control for PMDD. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.verywellhealth.com/does-the-pill-work-as-a-pmdd-treatment-906497. Terakhir diakses Oktober 2022.

PP-YSM-ID-0219-1

Banyak Manfaatnya! 5 Kelebihan Pil KB Dibandingkan Kontrasepsi Lainnya
Wanita yang Memegang Pil KB
Article categories

Tidak Hanya Wanita, Ini Dia Macam-Macam Metode Kontrasepsi yang Bisa Dilakukan Pria!

Private
Public

Tidak Hanya Wanita, Ini Dia Macam-Macam Metode Kontrasepsi yang Bisa Dilakukan Pria! 

 

Metode kontrasepsi tidak hanya bisa dilakukan pada wanita, pria pun bisa menjalani prosedur tersebut. Yuk cari tahu apa saja metode kontrasepsi bagi pria!

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Pria yang Membaca Buku dengan Anak Perempuannya.jpeg
Alt tag

Tidak Hanya Wanita, Ini Dia Macam-Macam Metode Kontrasepsi yang Bisa Dilakukan Pria!

 

 

 

Berhubungan seks selalu membuka peluang terjadinya kehamilan. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pasangan untuk meminimalkan risiko dan peluang terjadinya kehamilan meski tetap aktif melakukan hubungan seksual.

Penggunaan alat kontrasepsi adalah salah satunya dan yang paling umum. Ada banyak jenis kontrasepsi yang dapat dipilih sesuai kenyamanan atau kebutuhan, mulai dari oral (pil), injeksi, dan lain sebagainya.

Penggunaan alat kontrasepsi pun bukan hanya menjadi tanggung jawab wanita. Untuk memaksimalkan peluang pencegahan terjadinya kehamilan, pria juga disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi.[1] 

Tak cuma itu, alat kontrasepsi yang paling umum digunakan pria, seperti kondom misalnya, juga terbukti cukup efektif dalam mencegah terjadinya penularan infeksi dan penyakit menular seksual, termasuk HIV. Selain itu, ada pula vasektomi untuk kamu yang telah memantapkan diri untuk KB permanen.

 

Baca juga: 6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi

 

  1. Kondom Lateks Pria

Kondom adalah jenis alat kontrasepsi pria yang paling banyak dan lazim digunakan. Cara memperolehnya juga cukup mudah—tidak cuma apotek, sekarang ada banyak swalayan yang bahkan menjual kondom secara bebas.

Kondom terbuat dari lateks yang sangat tipis, polyurethane, atau polyisoprene yang dipakai oleh pria pada penis (seperti membungkus penis) saat akan berhubungan seksual. Alat kontrasepsi ini memiliki banyak jenis ukuran, bahan, rasa, hingga tekstur untuk membuat hubungan seksual lebih aman dan nyaman.

Efektivitas Kondom

Cara kerja kondom adalah menghentikan sperma mencapai sel telur dengan menciptakan penghalang fisik. Saat ejakulasi, air mani akan tertampung di dalam kondom sehingga tidak akan bisa masuk ke dalam vagina. 

Tingkat efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan adalah sebesar 98% selama digunakan dengan tepat. Itu artinya, hanya 2 dari 100 wanita yang berpotensi mengalami kehamilan dalam 1 tahun meski pria telah menggunakan kondom.[2]

Walau begitu, ada hal penting yang harus diperhatikan. Kamu harus memastikan penis tidak menyentuh area genital sebelum menggunakan kondom. Pasalnya, air mani (cairan pre-ejakulasi) yang sudah terlanjur masuk juga dapat menyebabkan kehamilan.

Selain itu, kondom juga dapat terlepas atau bahkan robek saat kamu sedang berhubungan seks. Jika hal ini terjadi, maka pasanganmu perlu segera mengonsumsi pil kontrasepsi darurat sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Kelebihan dan Kekurangan Kondom

Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan kondom, antara lain sebagai berikut.

Kelebihan:

  • Harga relatif terjangkau
  • Mudah ditemukan di apotek atau toko
  • Praktis dan gampang digunakan
  • Dapat mencegah terjadinya kehamilan dan penularan penyakit menular seksual

Kekurangan:

  • Ada risiko sobek atau lepas saat digunakan
  • Hanya bisa dipakai sekali dan harus diganti tiap setelah ejakulasi

Vasektomi

Kalau kamu sudah mantap untuk tidak memiliki anak, maka vasektomi bisa jadi metode kontrasepsi yang paling tepat. Vasektomi (sterilisasi pada pria) adalah prosedure bedah untuk memotong atau menutup saluran yang menyalurkan sperma dengan tujuan mencegah terjadinya kehamilan meski tetap dapat mengalami ejakulasi.

Proses tindakan operasi vasektomi biasanya hanya menggunakan pembiusan lokal dan tidak mengalami rasa sakit. Walau ada beberapa kasus yang menggunakan pembiusan total, jumlahnya relatif sangat kecil alias jarang.[3]

Efektivitas Vasektomi

Tingkat efektivitas vasektomi mencapai lebih dari 99%. Namun, dalam setahun pertama, pasanganmu tetap dapat hamil. Berita baiknya, probabilitas terjadinya kehamilan ini jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukan vasektomi dan hanya menggunakan kondom atau pil KB.

Maka dari itu, kamu masih memerlukan kontrasepsi selama setidaknya 8 hingga 12 pekan setelah operasi. Pasien vasektomi juga biasanya perlu mengonsumsi pil KB untuk mengeluarkan sisa sperma yang ada.[4]

Kamu pun tak perlu ragu dengan kualitas seks pasca melakukan vasektomi. Tindakan ini tidak akan memengaruhi libido maupun caramu menikmati seks. Sebaliknya, kamu justru dapat melakukan hubungan seksual dengan nyaman tanpa khawatir akan terjadi kehamilan.

Kelebihan dan Kekurangan Vasektomi

Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan vasektomi, antara lain sebagai berikut.

Kelebihan

  • Tingkat efektivitas jauh lebih tinggi dibandingkan kontrasepsi lainnya
  • Tidak perlu selalu menggunakan alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan saat akan berhubungan seks 
  • Tidak memengaruhi hormon, libido, maupun kesehatan lain secara umum

Kekurangan

  • Tidak menjamin dan memberi proteksi terhadap penularan penyakit menular seksual
  • Perlu menggunakan kontrasepsi lain selama beberapa waktu pascaoperasi (tidak instan)
  • Ada risiko terjadi infeksi walaupun jarang terjadi

Mencegah terjadinya kehamilan adalah tanggung jawab setiap individu dalam pasangan yang melakukan hubungan seksual, baik wanita maupun pria. Meski jenis kontrasepsi wanita cenderung lebih banyak pilihan, ada pula alat kontrasepsi pria dengan efektivitas yang bahkan sangat tinggi untuk mencegah terjadinya kehamilan seperti kondom dan vasektomi.

 

Anda mungkin akan suka: Mums Ini Loh Pilihan KB untuk Ibu yang Menyusui

BAGIKAN

Referensi:

  1. Male Contraception. [Internet] Dapat diakses di https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33005125/. Terakhir diakses November 2022.
  2. Condoms. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.nhs.uk/conditions/contraception/male-condoms/#:~:text=When%20used%20correctly%20every%20time,condoms%20are%20used%20as%20contraception. Terakhir diakses Oktober 2022.
  3. What Is a Vasectomy? Process, Benefits, and Side Effects.  [Internet]. Dapat diakses melalui  https://www.johnsonvillemedical.co.nz/news/vasectomy. Terakhir diakses Oktober 2022.
  4. Vasectomy (male sterilisation). [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.nhs.uk/conditions/contraception/vasectomy-male-sterilisation/. Terakhir diakses Oktober 2022.
Tidak Hanya Wanita, Ini Dia Macam-Macam Metode Kontrasepsi yang Bisa Dilakukan Pria!
Pria yang Membaca Buku dengan Anak Perempuannya.jpeg
Article categories

Apa Arti Kandungan Drospirenon dalam Pil KB?

Private
Public

Apa Arti Kandungan Drospirenon dalam Pil KB?

 

Ada banyak jenis pil KB dengan kandungan bermacam-macam. Drospirenon, salah
satunya, terbukti efektif mencegah kehamilan dan mengurangi keluhan PMS.

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Wanita dengan Jari Tangan Hati dan Tersenyum Sumringah
Alt tag

Apa Arti Kandungan Drospirenon dalam Pil KB?

 

 

Mengonsumsi pil KB merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kehamilan. Sejauh ini, pil KB dinilai efektif untuk mencegah kehamilan sekitar 99% jika dikonsumsi dengan tepat.

Adapun salah satu kandungan dalam pil KB yang mendukung fungsi pencegahan ini adalah Drospirenon. Selain itu, Drospirenon juga dapat membantu mengurangi keluhan PMS (pre menstrual syndrome) yang kerap mengganggu sebagian wanita.

Efektivitas Pil KB

Ada banyak produk pil KB yang aman dan bisa dibeli di apotek. Secara umum, pil KB yang tersedia saat ini cukup efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan mengenai efektivitas dari pil KB.

Pertama, pil KB dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 90% apabila Anda mengonsumsinya secara rutin—setiap hari, di jam yang sama. Jika tidak, maka peluang Anda untuk hamil meningkat hingga 9%.[1]

Selain itu, meski merupakan alat kontrasepsi yang efektif sebagai preventif kehamilan, pil KB tidak efektif untuk mencegah terjadinya penularan infeksi dan penyakit menular seksual—termasuk HIV. Untuk meminimalkan risiko penularan penyakit, kondom masih menjadi alat kontrasepsi yang memberi proteksi paling baik.

Jenis Pil KB

Terdapat dua jenis pil KB yang dinilai paling efektif (tingkat efektivitas mencapai 99%), yakni pil kombinasi dan mini pill.[1]

Seperti namanya, pil kombinasi merupakan pil KB yang menggunakan campuran dua hormon: estrogen dan progesteron. Tingkat efektivitasnya berkisar 91 hingga 99 persen dengan cara konsumsi yang tepat. Kedua jenis hormon ini akan menghentikan ovarium melepaskan telur dan menyebabkan perubahan di serviks dan rahim sehingga mengurangi risiko hamil.

Sementara itu, mini pill hanya mengandung hormon progesteron. Tingkat efektivitasnya juga cukup tinggi, yakni sekitar 91 hingga 99 persen. Cara kerja jenis pil KB ini adalah dengan menyebabkan perubahan yang mencegah sperma mencapai sel telur.

Drospirenon dalam Pil KB

Drospirenon adalah salah satu kandungan yang ada di dalam beberapa produk pil KB. Drospirenon merupakan obat progestin atau hormon progesteron yang dibuat oleh manusia dan merupakan turunan 17afa spironolakton.[2] Bahan ini pun sangat mirip dengan progesteron asli, tetapi mempunyai sifat antiandrogen dan antimineralokortikoid.

Biasanya, kandungan ini dikombinasi dengan Eitinilestradiol untuk memberi manfaat pencegahan lebih optimal. Cara kerjanya adalah dengan menghambat proses pematangan folikel dan ovulasi sehingga kehamilan dapat dihindari. 

Karena memiliki sifat antimineralokortikoid, Drospirenon pun dapat menyebabkan peningkatan kalium yang berlebih. Maka dari itu, penggunaan jenis pil KB ini tidak dapat sembarangan. Wanita dengan gangguan ginjal, penyakit adrenal, atau penyakit hati misalnya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pil KB Drospirenon.

 

Baca juga: KAPAN BOLEH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SETELAH MELAHIRKAN?

Cara Konsumsi Pil KB Drospirenon

Anda sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Dokter sebelum mengonsumsi Drospirenon. Biasanya, obat ini dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 1 tablet setiap hari, selama 21 hingga 35 hari berturut-turut.

Seperti penggunaan pil KB pada umumnya, Anda harus mengonsumsi obat Drospirenon secara rutin untuk memperoleh efektivitas yang optimal. Anda perlu memiliki jadwal konsumsi (jam) yang sama setiap harinya—cara ini juga cukup membantu agar Anda untuk menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan atau rutinitas.

Lalu, bagaimana jika lupa meminum obat? Anda dapat segera minum obat asalkan jeda waktu dengan jadwal konsumsi berikutnya masih cukup dekat. Apabila Anda terlewat mengonsumsi dua dosis, maka Anda dapat menggandakan dosis yang terlupa dan melanjutkan konsumsi dosis berikutnya sesuai jadwal biasanya.

Namun, jika Anda lupa mengonsumsi Drospirenon selama tiga kali berturut-turut,  maka segeralah berkonsultasi dengan Dokter. Dokter akan memberi petunjuk yang tepat sehingga Anda tetap dapat meminimalkan risiko kehamilan tanpa dosis berlebihan yang akan menimbulkan dampak lainnya.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB? Tenang, Jangan Panik

Beberapa wanita dengan kondisi tertentu tidak dianjurkan mengonsumsi Drospirenon, seperti: wanita hamil, menyusui, diabetes, gangguan kardiovaskular, kanker hati, kanker rahim, gangguan pada siklus menstruasi, merokok, dan berusia lebih dari 35 tahun.[3]

Efek Konsumsi Drospirenon

Sebagian wanita mungkin mengalami beberapa efek samping Drospirenon, seperti:

 

  • Muncul jerawat
  • Berat badan bertambah
  • Sakit kepala
  • Payudara nyeri
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Mual
  • Penurunan libido
  • Perdarahan pada vagina
  • dan lain-lain

Drospirenon Membantu Mengurangi Keluhan Haid

Sebagian wanita mengalami keluhan menjelang siklus menstruasi. Sebuah studi pun dilakukan untuk mengetahui apakah konsumsi pil KB dengan kandungan Drospirenon dan estrogen yang rendah juga dapat mengurangi keluhan PMS yang cukup parah atau sering disebut PMDD (premenstrual dysphoric disorder).

Hasilnya, pil KB dengan kandungan Drospirenon 3 mg dan 0,02 mg Etinilestradiol μg dapat menjadi salah satu terapi untuk mengurangi keluhan cukup parah pada penderita PMS dan PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder).[4][5] Tentunya, efek ini dapat dirasakan dengan aturan konsumsi yang tepat sesuai anjuran Dokter. 

Drospirenon adalah jenis bahan pil KB yang terbukti efektif untuk mencegah kehamilan dan dapat membantu keluhan menstruasi. Walau begitu, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

 

Anda mungkin akan suka: KONTRASEPSI UNTUK PASIEN BERISIKO TINGGI | PENGERTIAN & TIPS

 

BAGIKAN

Referensi:

  1. Can I Still Get Pregnant if I’m on the Pill? [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.webmd.com/sex/birth-control/can-i-get-pregnant-if-on-pill#:~:text=Birth%20control%20pills%20are%20considered,pregnant%20go%20up%20to%209%25. Terakhir diakses Oktober 2022.
  2. Drospirenon/ethinyl estradiol. [Internet]. Dapat diakses melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18389090/. Terakhir diakses Oktober 2022.
  3. Drospirenon. [Internet]. Dapat diakses melalui https://lifepack.id/Drospirenon/#:~:text=Drospirenon%20merupakan%20obat%20progestin%20yang,kehamilan%20dan%20terapi%20hormone%20menopause. Terakhir diakses Oktober 2022.
  4. Oral contraceptives containing Drospirenon for premenstrual syndrome. [Internet]. Dapat diakses melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22336820/. Terakhir diakses Oktober 2022.
  5. YAZ Product Information. 2021
Apa Arti Kandungan Drospirenon dalam Pil KB?
Wanita dengan Jari Tangan Hati dan Tersenyum Sumringah
Article categories

5 Alat Kontrasepsi yang Paling Banyak Digunakan Wanita Indonesia

Private
Public

5 Alat Kontrasepsi yang Paling Banyak Digunakan Wanita Indonesia

Alat kontrasepsi merupakan bagian dari program KB yang dicanangkan pemerintah. Simak 5 alat kontrasepsi paling populer di kalangan wanita berikut ini!

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Tangan wanita sedang memegang pil KB
Tangan Wanita Sedang Memegang Pil KB

5 Alat Kontrasepsi yang Paling Banyak Digunakan Wanita Indonesia

Alat kontrasepsi merupakan bagian dari program KB yang dicanangkan pemerintah. Simak 5 alat kontrasepsi paling populer di kalangan wanita berikut ini!

Berdasarkan data dari Kementerian PPN/Bappenas pada bulan Maret 2022 diketahui angka kematian ibu dan anak masih cukup tinggi1. Dari target 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup, saat ini kita masih berada di angka 305 kematian per 100.000 kelahiran. Ini adalah salah satu alasan kenapa pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) selain untuk mengendalikan angka kelahiran dan mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual)1.

Baik pria maupun wanita yang aktif secara seksual bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Namun bagi wanita, ada beberapa pilihan yang mungkin membuat Mums bingung dalam menentukan. Menurut hasil riset CNN2, berikut 5 alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan wanita di Indonesia!

Baca juga: Mums ini loh pilihan KB yang tepat untuk ibu menyusui

  1. Kondom

Dengan 63,2% responden yang ikut serta, kondom3menjadi alat kontrasepsi pertama yang paling banyak dipilih oleh wanita. Meskipun jenis kondom3 yang populer umumnya yang dipakai para pria, namun alat kontrasepsi ini ternyata menjadi pilihan banyak wanita karena kepraktisannya. 

Kondom sendiri merupakan kantung panjang yang elastis yang biasanya dibuat dari lateks. Pada bagian ujung terdapat kantung penampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina saat hubungan seksual dilakukan. Jika digunakan dengan benar dan konsisten, kondom bisa jadi alat kontrasepsi yang andal dalam mencegah kehamilan sekaligus melindungi dari berbagai infeksi menular seksual.

  1. IUD

Alat kontrasepsi kedua yang paling banyak digunakan oleh wanita di Indonesia adalah IUD4. IUD atau Intrauterine device5 merupakan perangkat plastik dan tembaga berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam uterus atau rahim wanita. Alat ini akan melepaskan tembaga untuk menghentikan proses terjadinya kehamilan5. IUD menjadi pilihan banyak wanita karena mampu melindungi dari kehamilan dalam jangka panjang (antara 5-10 tahun).

 

  1. Pil KB

Pil KB juga merupakan alat kontrasepsi yang aman dan sangat [1] mudah digunakan untuk mencegah kehamilan. Tablet dengan kandungan hormon estrogen, progestin atau keduanya ini dapat mencegah ovarium agar tidak melepaskan sel telur. Efeknya, sperma tidak akan masuk ke dalam rahim saat berhubungan intim.

Ada beberapa jenis pil KB yang bisa Mums temukan di pasaran. Misalnya saja pil KB yang hanya mengandung progestin saja (progestin only) atau mini pill. Pil KB tersebut[2]  aman digunakan bagi ibu menyusui karena tidak memengaruhi kualitas maupun kuantitas ASI.

Masing-masing jenis pil KB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itu Mums disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter dan Bidan [3] kepercayaan Mums sebelum memilih pil Kb yang akan dikonsumsi.

  1. Suntik KB

Suntik KB5 juga menjadi salah satu pilihan kontrasepsi yang umum digunakan oleh para wanita di Indonesia. Sama seperti pil KB, suntik KB6 juga menggunakan kombinasi hormon progestin dan estrogen dan ada juga yang hanya menggunakan progestin saja untuk mencegah kehamilan. Untuk mendapatkan manfaat perlindungan, Mums harus menerima suntikan dari Dokter atau Bidan secara rutin sesuai dengan jangka waktu penggunaannya.

Beberapa jenis KB suntik dapat memberikan perlindungan dari kehamilan selama 12 minggu. Tapi ada juga yang dapat memberikan proteksi kehamilan selama 1 bulan. Mums dapat memilih jenis KB suntik yang paling sesuai dengan kebutuhan agar perlindungan yang diberikan optimal.

Selain berbagai kelebihannya, perlu diingat bahwa KB suntik juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping. Sebagian wanita mengalami sakit kepala, perubahan suasana hati, siklus menstruasi terganggu bahkan tidak menstruasi hingga kenaikan berat badan. Setelah penggunaan KB suntik dihentikan, butuh waktu sampai 1 tahun agar kesuburan Mums kembali seperti semula6.

 

  1. Tubektomi

Bagi Mums yang tidak berencana memiliki anak lagi karena berbagai hal, tubektomi7 merupakan opsi terbaik yang dapat diambil. Dikenal juga dengan istilah sterilisasi tuba (atau steril saja), ini merupakan metode kontrasepsi permanen bagi wanita. Caranya adalah dengan melakukan pembedahan untuk memblokir tuba falopi agar sel telur yang dilepaskan oleh ovarium tidak mencapai rahim. Dengan begitu, proses kehamilan tidak akan terjadi.

Alat kontrasepsi yang populer memang bisa dijadikan referensi untuk memilih metode pencegah kehamilan. Namun keputusan akhir tetap ada di tangan Mums. Pastikan Mums berkonsultasi dengan Bidan atau Dokter kandungan untuk menentukan metode terbaik yang paling sesuai untuk Mums!

Anda mungkin akan suka: PIL KB MENYEBABKAN ANAK TERLAHIR CACAT? CEK DULU FAKTANYA


 

Bagikan

Sumber: 

  1. Suara. (2022). Hari Kartini 2022, Pakar Kesehatan Soroti Angka Kematian Ibu yang Masih Tinggi. [online] Suara. Available at: https://www.suara.com/health/2022/04/21/132813/hari-kartini-2022-pakar-kesehatan-soroti-angka-kematian-ibu-yang-masih-tinggi 
  2. CNN Indonesia (2019). 10 Alat Kontrasepsi Paling Populer di Indonesia. [online] CNN Indonesia. Available at: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190603144216-255-400670/10-alat-kontrasepsi-paling-populer-di-indonesia 
  3. Bicara Kontrasepsi. Kondom. [online] Bicara Kontrasepsi. Available at: https://www.bicarakontrasepsi.com/kondom [Accessed 29 July. 2022]
  4. Bicara Kontrasepsi. Intrauterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. [online] Bicara Kontrasepsi. Available at: https://www.bicarakontrasepsi.com/contraception-methods/all-methods/iud [Accessed 29 July. 2022]
  5. NHS (2021). Intrauterine Device. [online]. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/ 
  6. Bicara Kontrasepsi. Suntik KB. [online]. Bicara Kontrasepsi. Available at: https://www.bicarakontrasepsi.com/suntik-kb [Accessed 29 July. 2022]
  7. NIH (2016). Trends of Various Techniques of Tubectomy: A Five Year Study in a Tertiary Institute. [online] NIH. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4740653/ 
5 Alat Kontrasepsi yang Paling Banyak Digunakan Wanita Indonesia
Tangan wanita sedang memegang pil KB
Article categories

6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi

Private
Public

6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi

Menemukan alat kontrasepsi yang sesuai kadang bukan hal mudah. Simak tips dalam memilih alat kontrasepsi berikut ini!

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Seorang wanita sedang memegang dagu dan memegang handphone
Wanita sedang berfikir

6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi

Menemukan alat kontrasepsi yang sesuai kadang bukan hal mudah. Simak tips dalam memilih alat kontrasepsi berikut ini!

Alat pengontrol kehamilan atau yang lebih dikenal dengan istilah alat kontrasepsi bisa membantu Mums dalam mencegah kehamilan. Pencegahan kehamilan ini bisa dilakukan karena berbagai sebab mulai dari memberi jarak kelahiran antar anak1hingga alasan medis yang membuat Mums tidak memungkinkan untuk mengandung.

Ada banyak sekali pilihan alat kontrasepsi yang tersedia saat ini. Beberapa alat kontrasepsi digunakan oleh wanita namun ada juga kontrasepsi yang diperuntukkan bagi pria. Menentukan pilihan jenis kontrasepsi2 apa yang cocok untuk Mums bisa jadi hal yang membingungkan. Simak beberapa tips berikut ini!

  1. Ketahui Jenis Alat Kontrasepsi yang Tersedia

Beberapa opsi alat kontrasepsi yang bisa Mums temukan antara lain2:

  • Metode penghalang untuk mencegah pertemuan sperma dengan sel telur. Misalnya saja kondom pria maupun wanita, diafragma serta tubektomi
  • Metode hormonal jangka pendek. Contohnya termasuk pil KB, ring vagina, KB suntik dan lain sebagainya
  • Metode hormonal jangka panjang seperti IUD dan implan. Keduanya bisa bertahan sampai bertahun-tahun
  • Sterilisasi. Ini adalah bentuk kontrasepsi permanen termasuk ligasi tuba atau tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria
  • Spermisida atau gel vagina. Ini merupakan metode kontrasepsi nonhormonal yang mampu membunuh sperma dan menghentikan pergerakannya
  • Metode fertility awareness. Metode ini berfokus pada pengetahuan tentang hari-hari subur dengan tidak melakukan hubungan seksual pada waktu-waktu tersebut.

Selain beberapa jenis alat kontrasepsi di atas, ada juga alat kontrasepsi darurat yang perlu Mums ketahui. Alat kontrasepsi seperti pil KB darurat ini bisa mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa kondom.

  1. Ketahui Bagaimana Cara Kerja Setiap Alat Kontrasepsi

Setiap alat kontrasepsi memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Cara kerja tersebut adalah:

  • Mencegah sperma sampai ke sel telur
  • Membuat sperma tidak aktif atau merusaknya
  • Menghalangi pelepasan sel telur setiap bulan
  • Membuat lapisan rahim berubah agar sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa menempel dan berkembang
  • Mengentalkan cairan serviks agar sperma tidak mudah melewatinya.

Baca juga:  KONTRASEPSI UNTUK PASIEN BERISIKO TINGGI | PENGERTIAN & TIPS

 

  1. Pertimbangkan Efektivitas Setiap Jenis Alat Kontrasepsi

Agar efektif, setiap alat kontrasepsi harus digunakan secara konsisten dan benar. Metode jangka panjang atau permanen seperti IUD, implan dan sterilisasi umumnya memiliki tingkat risiko kehamilan yang lebih rendah.

Sebaliknya, metode kontrasepsi yang membutuhkan pemantauan kesuburan atau pemasangan berkala memiliki risiko kehamilan yang lebih tinggi. Jika Mums memilih jenis yang kedua, pastikan Mums menggunakan kontrasepsi dengan cermat agar tidak sampai ‘kebobolan’.

  1. Pertimbangan untuk Memiliki Keturunan Kembali Atau Tidak

Pemilihan alat kontrasepsi juga tergantung pada tujuan reproduksi Mums. Jika Mums berencana untuk memiliki anak lagi dalam waktu dekat, pilihlah alat kontrasepsi jangka pendek. 

Sebaliknya, jika ingin menunda memiliki anak dalam jangka waktu lama atau bahkan berhenti sama sekali, Mums bisa memilih menggunakan IUD, implan atau melakukan sterilisasi.

  1. Ketahui Efek Samping Alat Kontrasepsi yang Dipilih

Pertimbangkan pula tingkat toleransi yang Mums miliki terkait dengan alat kontrasepsi tertentu. Beberapa metode menimbulkan lebih banyak efek samping. Ada juga yang berpotensi menyebabkan dampak serius. Karena itu, bicarakan dengan Dokter atau Bidan tentang riwayat kesehatan Mums sebelum memilih alat kontrasepsi. Kondisi kesehatan yang berbeda dapat memengaruhi pilihan alat kontrasepsi yang sesuai untuk Mums.

  1. Kenyamanan dan Harga

Alat kontrasepsi terbaik yang bisa Mums pilih adalah yang aman dan nyaman untuk digunakan. Mums juga sebaiknya bisa menggunakannya secara konsisten dan benar. Metode kontrasepsi yang bisa Mums gunakan juga mungkin akan berubah sepanjang hidup karena berbagai faktor.

Sangat penting untuk memilih alat kontrasepsi sesuai dengan gaya hidup Mums. Bagi sebagian orang, alat kontrasepsi yang nyaman mungkin adalah yang paling mudah digunakan serta tidak memiliki efek samping yang mengganggu pengalaman seksual.

Bagi yang lain, kenyamanan mungkin berupa kemudahan dalam mendapatkan dan menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Pertimbangan harga juga patut diperhatikan agar rencana pencegahan kehamilan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Memilih alat kontrasepsi yang tepat mungkin tidak selalu mudah bagi semua orang. Konsultasikan terlebih dahulu dengan Dokter atau Bidan kepercayaan Mums sebelum memilih metode kontrasepsi yang ingin digunakan.

 

Anda mungkin akan suka: https://www.bicarakontrasepsi.com/id/ragam/ber-kb-cantik-dan-tetap-langsing

Bagikan

Sumber:

  1. Health (2022). Choose right birth control  (online) Accessed on July 2022. Available at: https://health.gov/myhealthfinder/healthy-living/sexual-health/choose-right-birth-control 
  2. Mayo Clinic (2022). Birth Control Options (online) Accessed on  July 2022. Available at: .https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/birth-control-options/art-20045571 

 

6 Tips Penting dalam Memilih Alat Kontrasepsi
Seorang wanita sedang memegang dagu dan memegang handphone
READ MORE
3 Minutes
Article categories

Ingin Merencanakan Kehamilan dengan Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk? Ketahui Hal-hal Penting Ini!

Private
Public

Ingin Merencanakan Kehamilan dengan Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk? Ketahui Hal-hal Penting Ini!

Banyak para wanita yang cemas dengan kenaikan berat badan saat minum pil KB. Adakah pil KB yang bagus untuk kulit dan tidak bikin gemuk?

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Wanita sedang memegang perutnya
Seorang wanita sedang memegang Pil KB

Ingin Merencanakan Kehamilan dengan Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk? Ketahui Hal-hal Penting Ini!

Ketika Mums sudah memutuskan ingin menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi, dilema mungkin tidak akan berhenti di sini. Ada berbagai kekhawatiran yang mungkin muncul setelah Mums mengonsumsi pil KB. Mulai dari kulit yang berjerawat hingga berat badan yang naik konon adalah beberapa efek samping dari konsumsi pil KB. Benarkah? Apakah ada pil KB yang bagus untuk kulit dan tidak bikin gemuk?

Untuk mencari tahu mengenai efek samping pil KB termasuk kemungkinan kenaikan berat badan atau munculnya masalah kulit, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

 

Baca juga: JANGAN SAMPAI SALAH! BEGINI CARA DAN ATURAN MINUM PIL KB YANG TEPAT!

Bukan Hanya Mencegah Kehamilan, Pil KB Punya Beragam Manfaat

Pil KB sebagai kontrasepsi oral1 telah menjadi pilihan banyak wanita di berbagai belahan dunia. Selain mudah dan terjangkau, penelitian berkelanjutan yang dilakukan selama beberapa dekade terakhir telah menghasilkan beragam produk pil KB yang sangat andal, efektif dan aman.

Progestogen yang baru dikembangkan juga ternyata bisa memberikan manfaat tambahan yang tidak berkaitan dengan fungsi kontrasepsi1. Inilah yang membedakan satu merek pil KB dengan pil KB lainnya. 

Tak hanya itu, adanya manfaat tambahan ini juga memungkinkan para wanita memilih produk kontrasepsi oral2 yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jadi jika Mums menginginkan pil KB yang bagus untuk kulit dan tidak bikin gemuk, Mums bisa dengan mudah menemukannya saat ini.

Benarkah Pil KB Bisa Bikin Gemuk?

Ini merupakan kepercayaan yang banyak beredar di tengah-tengah masyarakat kita. Meski tidak semua wanita mengalaminya, penggunaan alat kontrasepsi oral seperti pil KB konon menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan. Benarkah?

Faktanya, Anda dapat meminimalkan risiko berat badan naik dan jerawat dengan memilih pil KB yang mengandung Drospirenon. Di samping itu, Pil KB dengan kandungan Drospirenon dapat juga mengurangi resiko kenaikan berat badan, hal ini dikerenkan kandungan tersebut memiliki manfaat anti-mineralkortokoid.[3,4] Efek pil KB mungkin berbeda pada setiap wanita. Untuk menjaga berat badan tetap ideal, konsumsilah makanan bergizi seimbang serta rutin berolahraga. Dapat disimpulkan bahwa, konsumsi pil KB dengan kandungan Drospirenon dapat menjadi solusi bagi pengguna pil kb yang bermasalah dengan peningkatan berat badan.

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kenaikan Berat Badan Karena Pil KB?

Jika Mums merasa konsumsi pil KB menyebabkan kenaikan berat badan yang cukup signifikan, Mums mungkin bisa mencari tahu penyebab lainnya2. Perubahan gaya hidup atau aktivitas harian bisa jadi penyebabnya. Jika memang Mums yakin pil KB adalah penyebabnya, berkonsultasilah dengan dokter dan mintalah saran pil KB jenis lain yang mungkin lebih cocok untuk Mums. Mengapa?

Secara umum, ada 2 jenis pil KB yang dijual di pasaran:

  • Pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin sekaligus
  • Pil KB yang hanya mengandung progestin saja.

Hampir semua merek pil KB menggunakan estrogen jenis yang sama dengan dosis yang beragam. Tapi, progestin yang digunakan mungkin berbeda jenis dan dosisnya pun berbeda. Inilah yang jadi penyebab kenapa setiap merek pil KB mungkin memiliki efek samping yang berbeda-beda. Merek apa pun yang Mums gunakan, cobalah untuk menunggu setidaknya 3 bulan sampai efek samping yang dimaksud benar-benar hilang.

Pil KB Saat Ini Sudah Dibuat dengan Formula Baru

Saat pil KB pertama kali diperkenalkan dan dijual tahun 1960-an, kandungan estrogen dan progestin-nya sangat tinggi. Estrogen yang tinggi bisa menyebabkan kenaikan berat badan karena meningkatkan selera makan serta retensi cairan. Setelah lebih dari 50 tahun berlalu, masalah kenaikan berat badan memang mungkin saja terjadi pada beberapa wanita.

Saat ini, pil KB sudah dibuat dengan formula baru dengan kandungan hormon yang lebih sedikit. Karena itu, kegemukan karena pil KB sepertinya tidak akan jadi masalah. Selain itu, pil KB yang banyak dijual sekarang juga ada yang mengandung Drospirenon yang diketahui baik untuk kulit. Jadi, menemukan pil KB yang bagus untuk kulit dan tidak bikin gemuk sama sekali bukan hal yang mustahil.

Mengonsumsi pil KB bisa jadi cara yang aman dan mudah untuk mencegah kehamilan. Namun, masih banyak wanita yang khawatir tentang bobot tubuh yang mungkin mengalami kenaikan karena efek sampingnya. Menggunakan pil KB kombinasi dengan kandungan Drospirenon bisa jadi solusi yang layak dipertimbangkan, karena memiliki manfaat tambahan anti-androgenik yang dapat mencegah tumbuhnya jerawat dan anti-mineralkortikoid yang membantu mencegah kenaikan berat, sehingga dapat Ber KB Cantik dan Tetap Langsing !! [1] 

 

Mums mungkin akan suka: MUMS INI LOH PILIHAN KB UNTUK IBU YANG MENYUSUI

 

Bagikan

  1. NIH (2003). Effect of an oral contraceptive containing Dropsirenone and ethinylestradiol on general well-being and fluid-related symptoms. [online]. NIH. Available at: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12725674/
  2. Healthline (2021). Oral Birth Control and Weight Gain: What You Need to Know. [online]. Available at: https://www.healthline.com/health/how-to-lose-weight-on-birth-control#likelihood-of-gaining-weight
  3. Yasmin Dosage. Drugs [Internet] 2022 April 29. [cited 2022 March 7]. Available from: https://www.drugs.com/dosage/yasmin.html
  4. Yasmin. Drugs [Internet] 2021 June 14. [cited 2022 March 7]. Available from: https://www.drugs.com/yasmin.html

PP-YSM-ID-0219-1

Ingin Merencanakan Kehamilan dengan Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk? Ketahui Hal-hal Penting Ini!
Wanita sedang memegang perutnya
Article categories

Mums ini Loh Pilihan KB untuk Ibu Yang Menyusui

Private
Public

Mums ini Loh Pilihan KB untuk Ibu Yang Menyusui 

Bingung pilih Pil KB untuk Busui? Simak dahulu ulasan KB yang aman untuk busui berikut ini!

 

  • PP-YSM-ID-0191-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Suami dan istri sedang menggendong newborn baby
Suami dan istri sedang menggendong bayi yang baru lahir

Mums ini Loh Pilihan KB untuk Ibu Yang Menyusui

Bingung pilih Pil KB untuk Busui? Simak dahulu ulasan KB yang aman untuk busui berikut ini!

 

 

Mungkin Mums yang masih ragu mengonsumsi Pil KB untuk busui pernah mendengar bahwa menyusui bisa menjadi salah satu metode KB alami. Hal ini sebetulnya tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu diketahui, menyusui sebagai KB alami hanya akan efektif selama masa menyusui eksklusif minimal setiap 4 jam sekali pada siang hari dan setiap 6 jam sekali pada malam hari.

Baca juga:  Bagaimana Pil KB Kombinasi Modern yang Mengandung Drospirenon Dapat Membantu Menjaga Kestabilan Berat Badan dan Mencegah Jerawat?

Selepas dari usia 6 bulan, bayi akan mengenal makanan padat sehingga menyusui tidak akan lagi efektif sebagai KB alami. Itulah sebabnya Mums yang ingin mengatur jarak kehamilan tentu tidak lagi bisa mengandalkan metode KB alami ini. Tidak perlu bingung, ada kok pilihan KB yang aman untuk busui!1Apa saja? Mari disimak ulasannya berikut ini!

Pil KB

Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi berupa obat oral yang mengandung hormon untuk mencegah kehamilan. Mums mungkin pernah mendengar kalau pil KB untuk busui bisa menurunkan produksi ASI. Hal tersebut memang benar adanya, tetapi tidak untuk semua jenis pil KB.

Ada dua jenis pil KB yang ada di pasaran, yaitu:

  • Pil kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progestin
  • Pil yang hanya mengandung progestin saja atau sering disebut “mini-pill

Pil KB kombinasi yang mengandung estrogen inilah yang dinilai dapat menurunkan produksi ASI. Oleh karena itu, jenis ini tidak dianjurkan untuk busui yang masih menyusui eksklusif. 

Sebaliknya, jika menurut dokter Mums lebih cocok dengan pil kombinasi, dokter akan meresepkan pada setidaknya setelah 5-6 minggu pasca melahirkan karena juga untuk menghindari risiko penggumpalan darah.Walau pil kombinasi memiliki beberapa risiko, sekarang sudah hadir inovasi baru berupa pil kombinasi dengan dosis hormon yang lebih rendah sehingga efek sampingnya pun lebih minimal. Dimana terdapat Pil KB Kombinasi dengan dosis lebih rendah yang mengandung Drospirenon2, sehingga dapat mencegah retensi cairan dengan manfaat anti-mineralkortokiod sehingga akan memberikan manfaat tetap langsing, namun harus diingat dapat dikonsumsi setelah masa menyusui.[1] [r2] 

IUD (Intrauterine Device)

IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim. IUD ada yang mengandung hormon progestin dan ada yang tidak. IUD memiliki efektivitas mencegah kehamilan hingga 99% dengan umur pakai 3-5 tahun. Sehingga buat Mums yang mungkin kesulitan untuk mengingat jadwal minum pil KB untuk busui, IUD bisa jadi alternatif.

Implan

Alternatif KB3 lain yang aman untuk busui adalah implan. Alat berbentuk seperti tusuk gigi ini ditanam di bawah kulit lengan atas. Hormon progestin yang ada dalam alat ini membantu pencegahan kehamilan dengan cara menebalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma masuk dan mencegah pelepasan sel telur dari ovarium.

Oleh karena implan hanya mengandung hormon progestin, Mums tidak perlu khawatir akan mengganggu pasokan suplai ASI. KB implan ini seperti IUD memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan.

Suntik KB

Pilihan KB hormonal selain pil KB untuk busui dan implan adalah suntik KB. Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan progestin setiap tiga bulan sekali. Metode ini aman untuk busui karena tidak mengganggu produksi ASI. Hanya saja sering kali kesuburan ibu menyusui akan sulit kembali setelah berhenti suntik ini.

Kondom

Jika Mums tidak merasa nyaman dengan KB hormonal ataupun dengan IUD, pilihan kontrasepsi lainnya adalah dengan menggunakan kondom. Kondom merupakan pilihan yang aman dan mudah untuk Mums yang masih menyusui. Kondom tidak akan mengganggu produksi ASI karena tidak mengandung hormon dan juga bisa melindungi dari infeksi menular seksual.

 

Itu dia 5 pilihan KB yang aman untuk ibu menyusui. Tidak ada pilihan KB yang terbaik untuk semua wanita, yang ada hanyalah pilihan terbaik untuk Mums sendiri. Konsultasikan dengan Dokter atau Bidan[3]  tentang pilihan KB yang paling tepat untuk kondisi Mums, apakah KB hormonal seperti pil KB untuk busui4, atau mungkin KB jangka panjang nonhormonal seperti IUD. Semoga informasi di atas bermanfaat.

 

Anda mungkin akan suka: Jangan Sampai Salah! Begini Cara dan Aturan Minum Pil KB yang Tepat!

 

Bagikan

     Referensi:

  1. Ashley, Marcin. 2019. “Which Forms of Birth Control Are Safe to Use While Breastfeeding?”. https://www.healthline.com/health/birth-control/birth-control-while-breastfeeding. [Diakses 25 Juli 2022]
  2. Fields, Lisa. 2020. “What Birth Control Is OK When You’re Breastfeeding?”. https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-breastfeeding. [Diakses 25 Juli 2022]
  3. Cleveland Clinic. 2018. “Contraception During Breastfeeding”. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/15280-contraception-during-breastfeeding#:~:text=Progestin%2Donly%20oral%20contraceptives%2C%20or,containing%20both%20estrogen%20and%20progestin. [Diakses 25 Juli 2022]
  4. Weisberg, E. Oral contraceptives. Aust Fam Physician. 2002 Oct;31(10):891-6. PMID: 12404825. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12404825/. [Diakses 25 Juli 2022][1] 

 

PP-YSM-ID-0219-1

Mums ini Loh Pilihan KB untuk Ibu Yang Menyusui
Suami dan istri sedang menggendong newborn baby
Article categories

Cara Menyimpan Pil KB yang Tepat Agar Efektivitasnya Tetap Terjaga

Private
Public

Cara Menyimpan Pil KB yang Tepat Agar Efektivitasnya Tetap Terjaga

Bolehkah menyimpan pil KB dalam wadah khusus diluar setrip? Atau bahkan dibawa di dalam tas ketika bepergian? Simak tipsnya disini

 

  • PP-YSM-ID-0137-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0007-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0010-2,
  • PP-PF-WHC-ALL-0048-1,
  • PP-PF-WHC-ALL-0052-2
Wanita sedang memegang PIL KB
Wanita sedang memegang pil KB

Cara Menyimpan Pil KB yang Tepat Agar Efektivitasnya Tetap Terjaga

 

Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling populer saat ini. Selain lebih mudah didapatkan, alat kontrasepsi ini juga memiliki banyak manfaat selain untuk mencegah kehamilan.

Bagi wanita yang kerap mengalami sindom PMS dan kram haid, pil kontrasepsi yang mengandung hormon dapat membantu meringankan masalah haid tersebut.[4]Bahkan, untuk beberapa kasus tertentu, penggunaan pil KB juga mampu mengobati berbagai masalah kecantikan perempuan, salah satunya yaitu masalah jerawat.

Meski begitu, terdapat beberapa hal penting yang perlu dilakukan agar kandungan hormon pil KB dapat dirasakan dengan baik manfaatnya. Salah satunya melalui konsumsi tepat waktu dan cara penyimpanan yang baik dan benar.

Hal ini bukan tanpa alasan, dilansir dari laman Your-Life, terlambat mengonsumsi pil KB akan menurunkan efektivitas pil KB dari 99 persen, menjadi 91 persen.[1][4]Begitupun dengan penyimpanannya, kelembapan dan panas udara dapat memengaruhi kualitas dan kondisi fisik pil itu sendiri.

Untuk itu, menyimpan pil KB sesuai aturan penyimpanan menjadi penting untuk diperhatikan. Meski begitu, Anda mungkin bertanya-tanya, seperti apa aturan penyimpanan pil KB yang tepat. Lalu, bolehkah menyimpan pil KB dalam wadah khusus diluar setrip? Atau bahkan dibawa di dalam tas ketika bepergian?

 

Baca juga: Apa Saja yand Ada di Dalam Pil Kontrasepsi atau Pil KB?

Perhatikan suhu ruangan

Sebelum menjawab kedua pertanyaan tersebut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu suhu penyimpanan yang disarankan untuk penyimpanan pil KB. Sebab, pil KB merupakan kontrasepsi berbasis hormon, sehingga efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh fluktuasi suhu.[2]

Laman Your-Life juga menyebut, pil KB perlu disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan berkisar 20-25 derajat celsius, serta jauh dari sumber kelembapan dan sinar matahari langsung. Meski begitu, dalam kondisi tertentu, pil KB bisa saja menerima suhu ekstrem, tetapi tidak untuk jangka waktu lama.[2]

 

Penyimpanan di dalam rumah

Untuk penggunaan pil KB di rumah, Anda dapat menyimpan setrip di tempat yang kering dan dingin, jauh dari cahaya matahari langsung maupun panas dari berbagai produk elektronik. Hindari menyimpan obat di dekat kompor maupun di dalam kamar mandi, sebab keduanya memiliki suhu panas-dingin yang fluktuatif.[2]

Menyimpan pil KB di dalam lemari atau kabinet dapat dijadikan pilihan. Namun, pastikan penyimpanannya jauh dari jangkauan anak serta hewan peliharaan, tetapi tetap mudah diakses ketika Anda memerlukan.

 

Penyimpanan ketika bepergian

Ketika bepergian, Anda mungkin saja menggunakan moda transportasi seperti mobil atau pesawat. Meski hanya beberapa jam perjalanan, perubahan suhu udara yang cepat dapat memengaruhi kondisi fisik pil KB, terutama jika pil diletakkan di dalam sudut mobil.[6]

Untuk itu, jika Anda pergi menggunakan mobil, hindari menyimpan pil KB di saku pintu maupun bagian terbuka. Terutama jika mobil ditinggalkan dalam waktu lama, akan lebih baik jika pil KB disimpan di dalam tas untuk mencegah panas berlebih dari luar. [3]

Hal yang sama pun bisa Anda terapkan ketika pergi dengan pesawat, simpanlah pil KB di dalam tas atau wadah obat khusus yang kedap udara dan cahaya.

 

Perhatikan tanggal kedaluarsa pil KB

Di samping memerhatikan penyimpanan pil KB, Anda juga perlu mengecek tanggal kedaluarsa pil KB secara rutin. Hal ini untuk mencegah konsumsi pil KB expired yang berdampak negatif serta tidak efektif mencegah kehamilan.

Agar lebih jelas, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter maupun perawat mengenai cara menyimpan pil KB yang benar. Melalui penyimpanan dan konsumsi yang tepat, pil KB tak hanya mencegah kehamilan, tubuh sehat dan wajah cantik pun akan didapatkan.(*)

 

 

Bagikan

 

Referensi :

  1. The Pill. [Internet]. Dapat diakses melalui : Your Life - About Contraception (your- life.com). Terakhir diakses Januari 2022
  2. Tips for Safely Storing Birth Control. [Internet]. Dapat diakses melalui https://www.verywellhealth.com/tips-for-safely-storing-birth-control-906622 . Terakhir  diakses Januari 2022.
  3. Tips For Safely Storing The Pill. [Internet]. Dapat diakses Melalui https://www.babymed.com/pill/tips-safely-storing-pill. Terakhir diakses Januari 2022.

Contraception Update: Oral Contraception. [Internet]. November 2017. Dapat diakses  melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29172411/ . Terakhir diakses Januari 2022

PP-YSM-ID-0219-1

Cara Menyimpan Pil KB yang Tepat Agar Efektivitasnya Tetap Terjaga
Wanita sedang memegang PIL KB
Read More
5
Article categories
Subscribe to Seputar Kontrasepsi