Pil KB Konon Bisa Turunkan Risiko Asma, Ini Penjelasannya

Pil KB Konon Bisa Turunkan Risiko Asma, Ini Penjelasannya

Berbagai penelitian telah menemukan, pil KB tidak hanya efektif dalam mencegah kehamilan tetapi juga dapat menurunkan risiko asma pada wanita di usia subur. Hal ini ditemukan melalui survei yang diselenggarakan Scottish Health pada 2015. Survei tersebut melibatkan 3.257 wanita tidak hamil dengan rentang usia 16 – 45 tahun.[1]

Hasil survei menunjukkan, wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal baik dalam bentuk pil, koyo (patch), atau suntikan memiliki risiko lebih rendah terkena asma daripada mereka yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.[1]

Survei tersebut juga melibatkan wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas dan hasilnya pun sama. Mereka yang menggunakan kontrasepsi hormonal memiliki risiko asma lebih rendah.[1]

Observasi lebih lanjut pun dilakukan oleh studi berjudul The Childhood Asthma Management Program (2012) untuk membandingkan risiko asma pada anak laki-laki dan perempuan. Hasil yang tercatat, risiko terkena asma lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anakperempuan. Namun, saat mencapai pubertas, risiko terkena asma lebih tinggi dialami oleh perempuan.[2]

Pernyataan tersebut semakin meyakini para peneliti akan adanya kemungkinan hormon seks wanita yang bertanggung jawab atas risiko terkena asma.[2] Dr Richard George Barbers, seorang profesor kedokteran klinis di Keck School of Medicine of USC di California pun turut menjelaskan hasil dari studi di atas.[2]

"Saat laki-laki mengalami pubertas, gejala asma akan mulai menurun pada sekitar usia 14 tahun. Sementara saat perempuan mengalami peningkatan pubertas, gejala asma ikut meningkat sejak usia 10 tahun," ujarnya, seperti yang dikutip dari Healthline.[2]

Mengapa gejala asma pada wanita lebih tinggi?

Pada masa pra-menstruasi (PMS) dan saat menstruasi berlangsung, level hormon pada tubuh wanita akan menurun.[3] Penurunan level hormon ini dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dan mengakibatkan asma.[3] 

Studi berjudul The Impact of Estrogen and Progesterone on Asthma mencatat, sekitar 33 – 55 persen wanita  mengalami penurunan fungsi paru-paru saat siklus menstruasi berlangsung.[3] Penurunan fungsi tersebut termasuk pada kemampuan paru-paru mengambil oksigen dan penyaluran oksigen ke otak, yang bisa memperburuk gejala asma.[3]

Peran hormon estrogen dan progestin

Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, wanita yang mengonsumsi kontrasepsi hormonal memiliki tingkat risiko terkena asma lebih rendah dibanding mereka yang tidak mengonsumsi sama sekali. Fenomena ini tidak bisa dipisahkan dari peranan hormon estrogen dan progestin yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal.

Penelitian  membuktikan, hormon estrogen dan progestin dapat meningkatkan fungsi pernapasan dengan melemaskan otot halus pada paru-paru dan mengurangi kontraksi eksentrik.[3] Hormon estrogen juga berpengaruh pada sel maktosit—sel imun yang berguna untuk mencegah alergi dan asma. Ketika wanita mengalami menstruasi dimana level hormon menurun, sel imun juga ikut terpengaruh sehingga tubuh jadi melemah.[2]

Maka, penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB bisa membantu menyuplai kadar hormon untuk meningkatkan fungsi pernapasan dan sel imun tubuh. Namun, alat kontrasepsi bukanlah terapi atau obat untuk menangani asma. Konsultasikan pada dokter jika Anda mengalami asma, sekalipun sedang menggunakan kontrasepsi hormonal.

Bagikan

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hormonal contraceptives and asthma in women of reproductive age: analysis of data from serial national Scottish Health Surveys. [Internet]. September 2015. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4582260/. Terakhir diakses November 2021.
  2. Birth Control Pills May Lower Women’s Risk of Asthma. [Internet]. https://www.healthline.com/health-news/birth-control-pills-may-lower-womens-risk-of- asthma. Terakhir diakses November 2021.
  3. The impact of estrogen and progesterone on asthma. [Internet]. March 2003. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12669890/. Terakhir diakses November 2021.