
Bagaimana Pil KB Kombinasi Hormonal dengan Kadar Esterogen Rendah Dapat Mengatasi Gejala PMDD dalam Menstruasi?
Pil KB mempunyai fungsi utama dalam mencegah kehamilan. Anda dapat mengonsumsinya sebagai upaya nyata dalam mendukung program keluarga berencana (KB). Selain itu, Jenis Pil KB Kombinasi Modern 24/4 memiliki manfaat tambahan untuk mengatasi gejala PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder).
PMS menjadi tantangan umum bagi setiap perempuan selama siklus menstruasi mereka. PMS sering menyebabkan berbagai masalah, termasuk gejala fisik, emosional, dan perilaku. Lebih lanjut, ada kondisi yang lebih serius daripada PMS, yaitu Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), yang dapat secara signifikan mengganggu aktivitas sehari-hari..
Untuk mengatasi masalah ini, Mums dapat mempertimbangkan penggunaan pil KB kombinasi hormonal dengan kandungan estrogen rendah. Namun, penting untuk bertanya apakah metode ini efektif?
Apa Itu PMDD?
PP-YSM-ID-0295-1
PMDD termasuk bagian dari gangguan PMS, tetapi memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Kasus PMDD setidaknya menimpa sekitar 7% wanita usia subur[1]. Gejala gangguan PMDD dapat muncul sekitar satu atau dua minggu sebelum periode menstruasi. Gangguan ini bersifat kronis yang cukup parah, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Lalu, apa yang membuat seseorang mengalami PMDD? Sampai saat ini belum ada penelitian yang secara jelas mengetahui penyebab secara pasti gangguan PMDD. Hanya saja, terdapat 3 faktor utama yang dipercaya menimbulkan pengaruh terhadap kemunculan gangguan PMDD, yaitu:
1. Perubahan kadar hormon pada siklus menstruasi
Faktor pertama yang menjadi pemicu gangguan PMDD adalah adanya perubahan kadar hormon steroid gonad yang ada di dalam tubuh[1]. Ada 2 jenis hormon steroid gonad yang ada dalam tubuh perempuan dan perubahan kadarnya dapat menimbulkan PMDD, yakni esterogen dan progesteron.
2. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)
Follicle-stimulating hormone (FSH). Hormon ini memiliki peran penting dalam perkembangan tubuh, pubertas, serta proses reproduksi di dalam tubuh. Selain itu, FSH menstimulasi tubuh untuk memproduksi hormon estrogen. Dalam berbagai kasus, penanganan PMDD dapat dilakukan dengan menekan aktivitas produksi FSH dalam tubuh[2].
Seperti halnya FSH, LH termasuk hormon yang memiliki pengaruh dalam peningkatan hormon estrogen dalam tubuh perempuan. Selanjutnya, keberadaan hormon ini dapat mendorong terjadinya ovulasi[2].
Gejala PMDD
Ada beberapa gejala berkaitan dengan PMDD[3] yang perlu Mums ketahui, di antaranya adalah:
Muncul rasa cemas secara berlebihan dan panic attack
Mudah marah dan tersinggung
Malas beraktivitas
Gangguan sulit tidur
Sulit berkonsentrasi
Gangguan mood dan depresi
Perubahan nafsu makan
Tubuh yang cepat lelah
Pusing
Berat badan bertambah
Badan terasa sakit
Sakit pada bagian payudara
Lalu, bagaimana cara melakukan diagnosis terhadap gangguan PMDD? Tak ada metode pengujian diagnosis secara khusus untuk mengenali PMDD. Namun, dalam proses diagnosis tersebut seseorang setidaknya perlu memiliki 5 gejala yang muncul sebagai upaya diagnosis PMDD[3].